Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ukuran Kawat Las Mig Yang Wajib Kamu Ketahui

Daftar Isi [Lihat]

Ukuran Kawat Las Mig Yang Wajib Kamu Ketahui - Kawat las dibuat dengan standard ukuran diameter dan panjang. Diameter satu kawat las diukur pada kawat pokoknya. Ukuran diamater kawat las pada umumnya di antara 1,5 mm s/d 7 mm. Panjang ukuran kawat las biasanya di antara 250 mm s/d 450 mm. Tebal salutan kawat las umumnya di antara 10% - 50 % dari diameter kawat las.


Di dunia perdagangan, kawat las umumnya ada beratnya 5 kg, 20 kg, 25 kg dan dibuntel dengan paket dibuat dari kertas atau plastik. Pada paket umumnya tercatat detil detail kawat las misalkan berat, ukuran kawat las mig, diamater, merek, code produksi, code elektroda, dan yang lain.


Pada artikel ini akan kita ulas ukuran kawat las mig yang sesuai dengan kebutuhan pengelasan kita. Untuk itu simak lengkap artikel bacahape ini.

Ukuran Kawat Las Mig
Ukuran Kawat Las Mig


Formasi Tambahan Atau Gabungan Kawat Las

Tambahan bahan gabungan kawat las bisa disaksikan dari 4 atai lima digit paling akhir kawat las. Misalkan E 8018-B2, karena itu B2 itu memperlihatkan pesesn (%) kandunganbahan-bahan gabungan kawat las.


Berikut ini ialah formasi bahan gabungan yang umumnya dipertambah pada kawat las. Pada dasarnya untuk settingan ampere, voltase dan speed wire pada mesin las MIG akan memengaruhi :


  • Tingkat kematangan kawat lasnya
  • Penetratif kerak las dengan besi
  • Kemampuan hasil las


Maka janganlah disetarakan dengan MMA nih dalam penyeleksian kawat lasnya ya. Dan untuk standar ukuran kawat las MIG ini ada 4 saja yakni salah satunya ialah :


  1. 0.6 mm
  2. 0.8 mm
  3. 1.0 mm
  4. 1.2 mm


Dan standarnya ke-4 ukuran itu dipakai untuk ukuran besi atau pelat yang standar juga. Berikut ialah standar pemakaian ukuran kawat las yang disamakan dengan tebal pelat :


  • 0.6 mm = Ukuran pelat 4 mm
  • 0.8 mm = Ukuran pelat 6 mm
  • 1.0 mm = Ukuran pelat 8 mm
  • 1.2 mm = Ukuran pelat 10 mm


MENENTUKAN PENGGUNAAN KAWAT LAS MIG


Nach jadi di saat di atas lapangan, penentukan ukuran kawat las dengan tebal pelat umumnya berbeda. Standarnya kami lakukan pengelasan memakai kawat las ukuran 0.8 dan 1 mm itu bisa mengelas besi dengan ketebalan 4 - 12 mm.


Bedanya ialah pada setel ampere dan speed wire ya gaes. Dan pada artikel ini kami ambil contoh untuk pemakaian kawat las 0.8 mm saja ya gaes. Kami tidak mengulas masing-masing settingan volt pada tiap ukuran kawat las karena kebatasan kami.


Jadi di sini kami ambil eksperimen dengan memakai kawat las 0.8 pada ketebalan pelat besi dimulai dari 4 - 8 mm. Pada eksperimen besi 4 mm kami ambil settingan di voltase 19 volt dengan settingan speed wire dan ampere di bar 3.


Dan untuk eksperimen besi 6 mm kami ambil settingan di voltase 19 volt dengan settingan speed wire dan ampere di bar 4. Dan untuk besi 8 mm, kami ambil settingan di voltase 19 volt dengan settingan speed wire dan ampere di bar 5.


Jadi dapat kalian saksikan ya gaes.. Di sini dengan tebal kawat las yang serupa tapi mengelas pada object dengan tebal yang lain. Settingan voltase stabil untuk ukuran kawat las yakni di 19 volt. Tapi bedanya pada speed wire dan amperenya.


Karena settingan ampere pada mesin las yang kami pakai ini masuk dengan speed wire, jadi kami gak bs nyebutin nominal ampere sebenarnya. Dan dari eksperimen itu kelihatan tiap ketebalan besi harus di seting dengan ampere yang lain.


Perbedaan Ukuran Kawat Las Mig Dengan Mesin Las MIG Tanpa Gas

Tetapi saat sebelum kami mengulas ke-2 jenis mesin las ini, pertama kali kami akan menerangkan mengenai kawat lasnya dahulu nih gaes. Karena menurut kami ini penting, jadi kami akan menerangkan mengenai jenis kawat las dari mesin las MIG ini. Agar kalian gak salah saja nanti gaes. Ribet kalau salah masalahnya. 😀


Jadi ada 2 jenis kawat las untuk mesin las MIG nih gaes, berikut 2 jenis kawat las itu :


  • Kompak Wire Core
  • Flux Wire Core
  • Untuk lebih gampangnya, berikut ini kami akan memberi gambar kawat las MMA agar lebih gampang bedainnya.


Dapat kalian saksikan ya gaes. Sisi tengah yang warna hitam itu ialah yang disebutkan dengan kompak wire. Dan sisi warna abu-abu yang membuntel kompak wire itu diberi nama dengan flux. Terus bagaimana kemunculan kompak wire tanpa dibuntel dengan flux?


Nach kalian dapat saksikan kompak wire tanpa dibuntel flux pada gambar di bawah ini.


Kalau kawat kaya begini umumnya dapat kalian jumpai saat pengelasan dengan mesin las TIG dan MIG ya gaes. Tetapi kalau mesin las MIG itu umumnya lebih tipis kembali diameter kawatnya. Dan kawat las MIG yang dibuntel flux barusan ya lebih kurang gambarannya sama kaya gambar awalnya . Maka kawat dibuntel dengan flux getho.


Jenis Mesin Las MIG Dengan Gas

Sesudah kalian tahu mengenai jenis kawat las yang dipakai mesin las MIG, karena itu seterusnya kami akan masuk pada pokok ulasan kita nih yakni berbeda mesin las MIG dengan gas dan tanpa gas. Nach menjadi yang seperti kita tahu ya gaes, sampai sekarang ini kita telah mengenali jika mesin las MIG itu semestinya memakai gas CO2 di saat pengelasannya.


Tetapi kalian tahu gak bagaimana dari hasil pengelasan dengan mesin las MIG itu dengan gas dan tanpa gas?? Sudah pernah coba belum?? Hayoo ngaku.. Hehe. Kemungkinan kalian yang menyukai ingin tahu sama beberapa alat kalian tentu sudah pernah coba ya. Tetapi gpp gaes,, kita memang harus coba suatu hal yang baru toh.


Jenis Mesin Las MIG Tanpa Gas

Lanjut pada keterangan ya. Bagaimana hasilnya bila kita memakai gas dan tidak memakai gas bila memakai pengelasan dengan mesin las MIG ini. Kami akan jawab pertanyaan itu pada gambar di bawah ini ya gaes.


Di atas ada 2 hasil pengelasan. Kemungkinan gak terlampau terang ya gaes, karena kami bisa dari video seorang youtuber namanya tukang HD, thanks buat jerih payahnya mas :). Di sini kami ingin melanjutkan perjuangan mas tukang HD ini gaes.


Jadi disana beliau coba untuk lakukan pengelasan dengan 2 kawat las yang lain yakni kompak wire core dan flux wire core. Dan hasil pengelasan dari ke-2 jenis kawat las itu sama gaes.


  • Kawat Las kompak wire core lebih bagus hasil lasannya dengan memakai gas CO2, dibanding tanpa memakai gas CO2.
  • Kawat Las Flux wire core lebih bagus hasil lasannya dengan memakai gas CO2, dibanding tanpa memakai gas CO2.


Dan bisa diambil kesimpulan, dalam memakai mesin las MIG biasanya kalian harus memakai gas CO2 sebagai alat tambahan ya gaes. Karena hasil lasan yang hendak kalian peroleh justru akan keropos dan cepat hancur, hingga hasil ikatan lasan cepat hancur.


Tetapi gak sampai di sini ya artikel kami ini. Ada informasi baru nih untuk kamu gaes. Sekarang ini sudah ada mesin las MIG yang dapat mengelas tanpa memakai gas CO2 . Maka tentu saja mesin las ini bisa tekan ongkos kalian karena tak perlu beli tabung gas CO2.


Dan ada satu point kembali yang penting kami berikan, yakni kawat las yang dipakai itu berlainan gaes. Maka tidak boleh sampai salah membeli kawat las MIG ya kalau kalian membeli mesin las jenis ini.


Penjelasan Las GMAW

GMAW juga dikenal dengan istilah las MIG (Metal Inert Gas), dan las MAG (Metal Active Gas). Istilah itu berdasar pada ciri-ciri gas perlindungan yang mempunyai sifat inert atau yang kimiawai aktif bereaksi atau gas aktif.


Karena itu las GMAW disebutkan las MIG jikalau memanfaatkan gas perlindungan yang mempunyai sifat inert dan disebutkan las MAG jikalau memanfaatkan gas perlindungan yang kimiawi aktif bereaksi.


Pada las Gas Metal Arc Welding GMAW, kawat las (filler metal) berperan menjadi elektroda dan diumpan ke wilayah busur listrik secara terus menerus waktu pengelasan.


Waktu proses dipakai gas untuk membuat perlindungan wilayah pengelasan yakni busur listrik dan kawat las yang mencair (molten metal) dari reaksi oksidasi dengan atmosfer sekitaran.


Gas perlindungan yang dipakai rata-rata ialah gas argon, helium atau kombinasi dari ke-2 nya. Sebab ke-2  gas itu harga relatif mahal, karenanya gas CO2 akan menjadi opsi.


Dasar Pengelasan Gas Metal Arc Welding Atau Metal Inert Gas MIG,

Arus listrik yang mengucur dari dan atau di atas benda kerja mengakibatkan munculnya busur listrik di antara ujung kawat las (elektroda) dan permukaan benda kerja yang dituruti dengan bergeraknya kawat elektroda secara automatic dengan kecepatan tersendiri dari gulungan kawat las ke busur.


Dasar Pengelasan Gas Metal Arc Welding Atau Metal Inert Gas MIG, ProsedurEnergi panas dari busur listrik akan cairkan elektroda (logam pengisi) dan sejumlah permukaan benda kerja yang setelah itu bergabung membuat kawah las cair (molten metal). Setelah itu logam las cair akan merasakan solidifikasi yang disertai dengan trasnformasi fasa sama dengan temperaturnya.


Waktu proses pengelasan GMAW, gas yang keluar nozzle Welding Gun membalut busur listrik dan wilayah molten metal. Gas ini berperan menjadi gas perlindungan logam las cair dari peluang berlangsungnya kontaminasi dengan atmosfir sekitaran.


Proses Pindahan Logam (Metal Transfer) Pada Las GMAW MIG

Proses peralihan logam (metal transfer) di proses las GMAW, bisa terjadi dalam 3 (tiga) gaya, yakni: short sirkuiting, globular transfer, spraytransfer, dan pulced-arc spray transfer sama seperti yang digambarkan dalam gambar di bawah.


Proses Pindahan Logam (Metal Transfer) Pada Las GMAW MIGJenis-jenis gaya metal transfer ini dikontrol oleh besarnya kuat arus, tegangan, dan jenis gas perlindungan yang dipakai. Tidak hanya itu, saat lakukan penyeleksian gaya metal transfer ini, butuh memperhitungkan ukuran elektroda (kawat las) yang dipakai, tebal benda kerja yang hendak di las, dan status pengelasan yang hendak di kerjakan.


Short Arc Transfer Pattern

Sesungguhnya jalinan pendek secara periodik terjadi saat ujung cair dari kawat elektroda turun sentuh benda kerja dan mematikan busur sekejap. Short arc transfer juga dikenal menjadi as short sirkuiting transfer dan dip transfer.


1). Tetes tercipta di ujung elektroda serta memulai turun saat busur dihidupkan. Tetes turun terus hingga sampai sentuh kawah logam cair. Waktu tetes sentuh logam cair, busur listrik merasakan jalinan pendek dan padam.


2). Tetes secara terus menerus menetes dan terlepas dari ujung elektroda kawat. Pada sekarang ini, busur berpijar kembali dan tetes baru saja mulai tercipta.


Pembuatan tetes anyar dan hudungan pendek busur terjadi di antara 20 hingga sampai 200 kali per detik.


4). Short arc transfer baik sekali untuk pengelasan pada status horisontal, vertikal, dan overhead di mana kontrol puddle rata-rata sukar menangani.


Pengelasan skema Short arc transfer amat patut dengan memanfaatkan arus di bawah 200 amp dan memanfaatkan kawat elektroda dengan diameter kecil.


Transfer Globular Pattern

Skema Globular tercipta waktu logam cair dari kawat elektroda bergerak melalui busur berbentuk tetes besar.


  • Skema transfer global terjadi saat kecepatan pengumpanan kawat las rendah, arus rendah, dan setting tegangan busur rendah.
  • Arus listrik untuk transfer globular di bawah arus pertukaran. Arus pertukaran ialah nilai arus minimal di mana skema spray transfer hendak terjadi.
  • Tetes logam cair globular mempunyai ukuran dua hingga sampai 3 kali semakin besar dari diameter elektroda. Tegangan permukaan sebagai tegangan yang bertanggung-jawab dalam menggenggam logam cair globular pada ujung elektroda kawat.
  • Waktu globular jadi terlampau berat untuk masih ada pada ujung elektroda, karenanya globular jatuh dan bergerak melalui busur. Globular tak bergerak melalui busur dalam skema yang rata.
  • Las yang telah dilakukan dengan skema transfer globular hasilkan penetratif yang jelek dengan recikan yang kelewatan, hingga style ini jarang-jarang dipakai dalam pengelasan GTAW atau MIG.


Spray Transfer Pattern

Spray transfer dalah semburan tetes logam cair yang paling lembut.


1). Spray Transfer ialah model pengelasan yang telah dilakukan dengan panas yang tinggi dan endapan logam yang cepat sekali.


Skema Ini dipakai untuk pengelasan seluruh logam untuk beberapa umumnya dengan tebal 3/32 inch sampai lebih pada 1 inch.


2). Spray Transfer cuman terjadi pada pengelasan yang memanfaatkan gas perlindungan argon atau kombinasi argon oksigen.


Keuntungan Las Gas Metal Arc Welding GMAW

  • Sebab fokus busur yang tinggi, karenanya busurnya amat oke dan recikannya sedikit hingga membantu operasi pengelasan.
  • Sebab bisa memanfaatkan arus yang tinggi, kecepatan pengelasan yang dipakai tinggi, hingga efektivitasnya baik sekali.
  • Deposit yang tercipta lumayan banyak.
  • Miliki karakter yang bagus anatar lain keluwesan dan kekokohan, kekedapan udara dan karakter-sifat yang lain lebih bagus dari pengelasan lain.


  • Las Gas Metal Arc Welding GMAW


  1. Bisa burn back secara setiap saat.
  2. Pada paling awal setting relatif sukar.
  3. Busur yang tak konstan.
  4. Tidak bisa digunakan dalam tempat terbuka.


Dibuat bersih dulu untuk melenyapkan cairan seperti grease, minyak, karatan besi, dan kotoran sisa las supaya terbebas dari porosity dan cacat-cacat las lain pada tambahan yang hendak di las.


Perlengkapan Pokok Mesin Las MIG, GMAW

Perlengkapan pokok ialah perlengkapan yang berhubungnan langsung dengan proses pengelasan, yakni terdiri dalam: (1) mesin las, (2) Gulungan Kawat Las, (3) handel las bersama nozzle (Welding Gun), (4) botol gas perlindungan, (5) unit pengatur kawat elektroda atau wire feeder unit, (6) regulator gas perlindungan. (7) kabel las dan kabel kontrol.


Gambar Contoh Perlengkapan Pokok Las MIG, GMAWUnit Sumber Tenaga (Power Source) Las GMAW


Power source atau unit tenaga ialah satu unit mesin yang didesain privat supaya hasilkan arus yang bisa cairkan logam las.


Sumber tenaga/ mesin las untuk GMAW diklasifikasi berdasar watakitsik tegangan dan arus, hingga diketahui dua jenis mesin las ialah mesin las voltase stabil/ stabil prospektif (Power Source Constan Volatge) dan mesin las arus stabil/ variable voltase (Power Source Constant Current).


Gambar Contoh Mesin Perlengkapan Pokok Las MIG, GMAWMeskipun begitu, ada mesin yang didisain untuk bisa bekerja dengan ke-2  watakstik itu sekalian. Dari ke-2  jenis mesin las itu, mesin las grup voltase stabil (stabil prospektif) bisa lebih banyak dipakai.


Semasing jenis sumber tenaga itu miliki  kekurangan dan kelebihan. Beberapa mesin las bekerja pada satu fasa atau tiga fasa dengan tegangan listrik input 200 V, 230 Volt, 460 Volt, dan 575 Volt dan frekwensi 50 atau 60 Hz. Sumber tenaga itu, ada yang didisain cuman untuk GMAW, tapi ada yang dipadukan hingga bisa dipakai untuk GMAW dan SMAW.


Las arus sama arah (DC) mendapati sumber tenaga listrik dari trafo las (AC) yang setelah itu dialih jadi arus sejajar dengan voltage yang stabil (constant-voltage).


Umumnya mesin pengelasan GMAW memanfaatkan arus sama arah stabil (steady direct current) yang bisa dikaitan dengan 2 metode pengkutuban polarity, yakni pengkutuban kebalik (reverse polarity) atau (Direct Current Electrode Positive/ DCEP) dan pengkutuban langsung (straight polarity) atau (Direct Current Electrode Negative/ DCEN).


  • Pengkutuban Langsung (Direct Current Straight Polarity / DCSP/DCEN),

Pengkutuban langsung bermakna kutub positif (+) mesin las dikaitkan dengan benda kerja dan kutub negatif (-) dikaitkan dengan kabel elektroda. Dengan jalinan semacam ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 sisi panas memanasi elektroda sedang 2/3 sisi memanasi benda kerja.


  • Pengkutuban kebalik (Direct Current Reverce Polarity / DCRP/DCEP).

Pengkutuban kebalik bermakna kutub negatif (-) mesin las dikaitkan dengan benda kerja, dan kutub positif (+) dikaitkan dengan elektroda. Pada jalinan seperti ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 sisi panas memanasi benda kerja dan 2/3 sisi memanasi elektroda


Dari ke-2  metode pengkutuban ini, yang sering digunakan di proses pengelasan GMAW ialah metode pengkutuban kebalik, sedang pengkutuban langsung cuman kadang- terkadang dipakai.


Unit Pengumpan Kawat Las (Wire Feeder Unit) Las GMAW

Wire feeders (pengumpan kawat) sebagai struktur perlengkapan mesin las GMAW yang berperan untuk gerakkan kawat las /elektroda las, hingga kawat las bisa tetap diumpankan tuju welding gun.


  • Wire feeder ini terdiri dari Constant Speed Feeder dan Voltage-Sensing Feeder

Constant Speed Feeder ialah wire feeder yang cuman bisa bekerja dengan memanfaatkan sumber tenaga yang voltasenya stabil (Constan Volatge/ CV power source). Adapun Voltage-Sensing Feeder ialah wire feeder yang bisa dipakai pada sumber tenaga DC yang voltasenya constan (CV) ataupun arusnya stabil (CC).


Welding Gun, Torch, Las GMAW

Torch atau Welding Gun sebagai perlengkapan dari GMAW yang berperan menjadi pemindah arus pengelasan pada elektroda. Di waktu kawat las diumpankan secara terus menerus, karenanya pada ketika itu hendak terjadi satu contact geseran listrik yang dipakai.


Torch/ welding gun miliki hubungan untuk menyuplai gas lewat sebuah nozzle yang berfaedah untuk arahkan gas perlindungan pada busur listrik dan logam las cair.


Contoh Gambar Welding Gun Las Gas Metal Arc Welding


Welding gun yang dipakai pada proses pengelasan GMAW bersama sisi bagiannya bisa disaksikan pada gambar berikut ini:


Contoh Gambar Welding Gun Las Gas Metal Arc WeldingUntuk menghambat kelebihan panas yang terjadi pada torch/ welding gun, karenanya welding gun diperlengkapi dengan sistim pendingin yang mempunyai tujuan melenyapkan panas yang terjadi. Wadah pendingin yang dipakai bisa mengambil sumber dari udara ataupun dari air yang disebarkan.


Demikian artikel mengenai ukuran kawat las mig. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu semua, salam sukses selalu para welder Indonesia.


Baca juga: perbedaan kawat las rb dan rd


Tags: jenis kawat las mig, kawat las mig tanpa co2, kawat las mig co2, ukuran diameter elektroda kawat pada las mig yang benar, kawat las mig 5kg, ukuran kawat las dan fungsinya, kawat las mig co2 15kg, jenis kawat las flux core