Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Blasting Tambang Adalah Serangkaian Proses Yang Sangat High Risk, Berikut Penjelasannya

Daftar Isi [Lihat]

Blasting tambang adalah Di dunia pertambangan, tehnik peledakan (blasting) adalah salah satunya dari beberapa tehnik yang dipakai saat lakukan penambangan. Tehnik Peledakan sebagai tindak lanjut dari aktivitas pemboran, di mana maksudnya adalah untuk melepas bebatuan dari bebatuan induknya supaya jadi fragmen-fragmen yang memiliki ukuran lebih kecil hingga mempermudah dalam penggerakan, pemuatan, pengiriman, dan konsumsi material pada crusher yang dipasang.


Blasting Tambang Adalah
Blasting Tambang Adalah


Tehnik peledakan atau blasting tambang adalah kegiatan yang sangat beresiko dalam penambangan dan sebagai salah satunya aktivitas yang dipandang memiliki risiko lumayan tinggi, dan risiko tertinggi ada pada juru ledak yang ada pada jarak yang terdekat dengan pusat aktivitas peledakan.


Dampak ledakan seperti Flying Rock (batu terbang), Ground Vibration (getaran tanah) dan Air Blast (ledakan udara) menyebabkan bahaya untuk permukiman disekitaran pusat aktivitas peledakan. Sistem penataan atau pengaturan peledakan (blasting manajemen sistem) benar-benar dibutuhkan pada segala hal yang turut serta dalam aktivitas peledakan.


Dalam membuat program ini sistem riset yang dipakai adalah GRAPPLE (Guidelines for Rapid Application Engineering) atau blasting tambang adalah sistem yang wajar dipakai untuk peningkatan program fokus object, yang terbagi dalam penghimpunan keperluan, analitis, perancangan, peningkatan dan penebaran. 



Tags: blasting adalah, gaji blasting tambang, blasting tambang batubara, materi teknik peledakan, tujuan peledakan tambang, blasting machine, bahan peledakan tambang, peralatan dan perlengkapan peledakan


Program penetapan jarak aman ledak memungkinkannya untuk tentukan jarak aman untuk juru ledak untuk lakukan peledakan. Disamping itu program ini akan menganalisa dampak dari ledakan yang terjadi seperti Ground Vibration, Flying Rock dan Air Blast.


Analisis ini didapat dari rumus penghitungan dampak peledakan dan geometri peledakan dengan memakai teori peledakan R.L.Ash. Program ini dibuat dengan memakai bahasa pemrograman java dan android sebagai mekanisme operasinya lewat tehnologi Handphone yang dikerjakan oleh teknisi dan seorang helper blasting.


Editor yang dipakai dalam membuat program ini adalah Eclipse Indigo dan Genymotion sebagai emulator. Dengan memakai tehnologi mobile phone, program ini semakin lebih gampang untuk dipakai dan dapat dibawa kedaerah mana saja.


Keringanan yang didapatkan dari program ini memungkinkannya untuk kurangi kecelakaan kerja pada juru ledak dan menolong dalam sistem peringatan awal pada dampak ledakan untuk permukiman di sekitaran pusat peledakan.


Hasil dari analitis dan perancangan sudah sukses dibuat sebuah program berbasiskan android untuk penetapan jarak aman ledak pada tehnik peledakan pertambangan yang memiliki sifat informatif dan tepat untuk menolong juru ledak, Blasting engineer dan seksi K3 memperoleh info dan menolong menganalisis dampak peledakan sebagai referensi untuk tentukan jarak aman ledak.


Program ini bukan hanya ditujukan untuk blasting engineer saja, tetapi dapat dipakai oleh kelompok siswa (mahasiswa tehnik pertambangan) untuk pelajari sektor dampak peledakan.


Blasting Dalam Dunia Pertambangan

Blasting tambang adalah serangkaian proses peledakan material guna keperluan banyak hal. Arah tugas peledakan di dunia pertambangan tersebut yakni merusak atau membedah bebatuan padat atau material bernilai atau pengendapan bijih yang memiliki sifat solid atau masive dari bebatuan induknya jadi material yang pas untuk ditangani pada proses produksi selanjutnya.


Pada suatu operasi peledakan pada pertambangan didului oleh pemboran yang mempunyai tujuan untuk membikin lubang tembak. Lubang tembak sendiri akan diisikan oleh bahan peledak yang lebih dulu di isi oleh material atau pasir yang disebutkan Sub-drilling.


Hal ini mempunyai tujuan supaya hasil peledakan tidak ada toes atau benjolan-tonojolan pada lantai tambang yang menyebabkan alat berat susah bergerak saat pemuatan dan pengiriman hasil peledakan.


Sesudah di isi oleh serangkaian bahan peledak seperti TNT atau ANFO yang diperlengkapi dengan nonel oleh helper blasting, karena itu seterusnya diisi material penutup yangdisebut stemming berperan meredam penekanan keatas supaya energi yang dibuat oleh bahan peledak menyebar kesemua arah dan merusak bebatuan disebelahnya.


Arah rencana pemboran dan peledakan pada bebatuan: hasilkan bebatuan terlepas, yang dipastikan dalam derajat fragmentasi sesuai arah yang hendak raih.


Hasil peledakan ini benar-benar memengaruhi keproduktifan dan ongkos operasi selanjutnya. Fragmentasi bebatuan bisa dikendalikan dengan mengubah skema pemboran atau atur powder factor atau memakai gabungan ke-2 factor itu.


Hal yang penting diingat dalam peledakan yakni Karakter-sifat bebatuan yang perlu:


  • Kekerasan: Tahanan dari satu sektor permukaan lembut pada abrasi.

Kekerasan digunakan untuk menghitung karakter-sifat tehnis bermaterial bebatuan.


Abrasiveness: Patokan yang memengaruhi keausan (usia) mata bor. Abrasiveness bergantung pada formasi bebatuan. Keausan mata bor sesuai dengan formasi bebatuan itu. Kandungan kuarsa dalam bebatuan umumnya dipandang seperti panduan yang bisa dipercayai untuk menghitung keausan mata bor (drill bit).


Struktur: Susunan butiran dari bebatuan dan bisa dikelompokkan berdasar karakter-sifat porositas, looseness densitas dan ukuran butir. Struktur memengaruhi kecepatan pemboran.


Susunan: Rekahan, patahan, sektor perlapisan schistosity dan tipe bebatuan, dip, strike.


Breaking characteristic: memvisualisasikan karakter bebatuan jika dipukul dengan palu. Tiap tipe bebatuan memiliki karakter khusus dan derajat kerusakan yang terkait dengan dengan struktur, formasi mineral dan susunannya.


2 Jenis Peledakan Pada Blasting Tambang

Dalam aktivitas pemboran dan peledakan ada 2 jenis. 2 jenis blasting tambang adalah sebagai berikut:


  • Rock Drillability

Yakni Kecepatan penetratif dari mata bor ke bebatuan. Rock drillability adalah peranan dari beberapa karakter bebatuan, misalnya: formasi mineral, struktur, ukuran butiran, derajat pengeroposan dan lain-lain.


  • Rock Blastability

Yakni Tahanan bebatuan pada peledakan dan ini benar-benar dikuasai oleh kondisi bebatuan. Dalam bebatuan yang keras dan padat peledakan bisa dikendalikan secara baik. Dan dalam bebatuan yang banyak celahnya beberapa energi berbahan peledak lenyap ke rekahan dan peledakan sulit untuk dikendalikan.


Saat sebelum sampai pada rancang bangun peledakan, beberapa hal yang penting dipahami lebih dulu, yakni yang terkait dengan :


  1. Patokan bebatuan.
  2. Patokan bahan peledak.
  3. Patokan pengisian.
  4. Target produksi.
  5. Fragmentasi yang diinginkan.
  6. Keadaan lapangan (curahan hujan, bangunan sekitaran, keributan, dan lain-lain).


Satu operasi peledakan bebatuan akan capai hasil maksimal jika peralatan dan perlengkapan yang digunakan sesuai sistem peledakan yang diaplikasikan.


Peralatan peledakan (blasting supplies / blasting asesoris) adalah seluruh bahan atau kelengkapan yang bisa dipakai cuma untuk 1x peledakan saja. Misalnya adalah sumbu api, detonator, sumbu ledak, dan lain-lain.


Perlengkapan peledakan (blasting equipment) adalah beberapa alat yang bisa dipakai berkali-kali pada proses peledakan. Misalnya adalah blasting machine, dan lain-lain.


Jenis Peledak Pada Blasting Tambng

Bahan peledak ada blasting tambang adalah bermacam-macam. Berikut ini penjelasan mengenai bahan peledak pada blasting pertambangan.


Bahan peledak (handak) "adalah satu bahan kimia yang berbentuk senyawa tunggal atau campurannya yang berwujud padat atau cair, yang jika dikenakan satu tindakan panas, bentrokan, gesekan atau ledakan awalnya bisa bereaksi dengan kecepatan tinggi dan akan beralih menjadi beberapa bahan yang lebih konstan yang beberapa atau semuanya berwujud gas dan dibarengi dengan panas dan penekanan yang tinggi sekali."


Secara garis besarnya, tipe bahan peledak dikelompokkan jadi 3 sisi, yakni :


  1. Bahan peledak mekanis (mechanical explosives).
  2. Bahan peledak kimia (chemical explosives).
  3. Bahan peledak nuklir (nuclear explosives).


Berdasar lapangan pemakaiannya, bahan peledak dipisah atas :

  • Bahan peledak militer (untuk kebutuhan militer).
  • Bahan peledak komersial / industri (untuk kepentingan tugas sipil, tambang, dll), biasanya berbahan peledak kimia.


Berdasar kecepatan reaksinya, bahan peledak dipisah 2 tipe, yakni:

  • Bahan peledak kuat (high explosives).
  • Bahan peledak kurang kuat (low explosives).


  • Bahan Peledak Mekanis

Yakni Senyawa pada bahan peledak mekanis akan selekasnya bereaksi dan beralih menjadi gas karena satu komponen panas yang ditempatkan ke bahan peledak itu. Misalnya adalah cardox, yakni bahan peledak yang terbagi dalam satu tabung dengan penutup yang gampang rengat yang berisi CO2 cair.


  • Bahan Peledak Kimia

Berdasar kecepatan reaksinya bahan peledak ini dipisah dua, yakni:

  • Bahan peledak kuat. Bahan peledak ini mempunyai kecepatan reaksi tinggi sekali, yakni 5.000 - 24.000 fps (1-6 mil perdetik). Penekanan yang dibuat juga tinggi 50.000 - 4.000.000 psi. Karakter reaksinya adalah detonasi, yakni penebaran gelombang kejut (shock wave). Bahan peledak kuat ini dipisah 2 jenis kembali, yakni:
  • "primary explosives", yakni bahan peledak yang gampang meletus jika terserang api, bentrokan, atau gesekan, misalkan PbN6, Hg(ONC)2, untuk bahan isi detonator.
  • "secondary explosives" , yakni bahan peledak yang cuma akan meletus jika ada ledakan yang menyusulnya, misalkan ledakan dari sebuah detonator atau primer. Misalnya adalah TNT (Tri Nitro Toluene) dan PETN.
  • Bahan peledak kurang kuat. Bahan peledak ini (low explosives) mempunyai kecepatan reaksi rendah (<5.000 fps). Penekanan yang dibuat <50.000 psi. Biasanya digunakan di tambang batubara.


  • Bahan peledak nuklir

Bahan peledak nuklir biasanya dibuat dari plutonium, uranium 235, atau beberapa bahan semacam yang memiliki karakter atom aktif.


Metode Peledakan Pada Blasting Tambang


  • Peledakan langkah non-listrik
  • Peledakan langkah listrik


Peledakan langkah non-listrik terbagi dalam:


  • Sumbu api (Safety fuse)
  • Sumbu ledak (detonating fuse)
  • Nonel


Nonel adalah Tube plastik yang memiliki diameter luar 3 mm, didalamnya berisi satu bahan reaktif yang bisa jalankan gelombang kejut (shock wave) dengan kecepatan ca. 2000 mtr. (2 km) per detik.


Shock wave memiliki energi yang bisa ledakkan "primary explosive" atau terlambat element dalam detonator.


Beberapa macam tipe nonel detonator:


  1. Nonel standar
  2. Nonel GT-HD dan Nonel Unidet-HD
  3. Nonel GT-OD dan Nonel Unidet-OD
  4. Nonel GT-HT dan Nonel Unidet HT


Beberapa macam peralatan Nonel:


  • Nonel UB 0 konektor, bekerja sebagai relay; gelombang kejut yang diterima dari nonel tube diperkokoh dan didistribu-sikan ke beberapa nonel tube yang menerima.
  • Nonel starter sama dengan UB 0, ada dalam 50 atau 100 m coil/reel (gulungan).
  • Nonel bunch konektor digunakan umumnya dalam terowong
  • Multiclip adalah penghubung plastik yang digunakan untuk menyambung nonel tube dengan sumbu ledak.


Geometri peledakan adalah jarak lubang tembak yang dibuat di saat sebuah tempat pertambangan akan di ledakkan.


Geometri Peledakan

  • Burden (B)
  • Diameter lubang tembak( Æ)
  • Tinggi tingkatan (L)
  • Kedalaman lubang tembak (H)
  • Subdrilling (J)
  • Stemming (T)
  • Spacing (S)


Peledakan Metode Listrik Pada Blasting Tambang

Tiga komponen dasar serangkaian peledakan:


  • Detonator listrik (electric detonator)
  • Kawat serangkaian (sirkuit wiring), terbagi dalam:


  1. Leg wire
  2. Connecting wire
  3. Firing line
  4. Buswire

  • Sumber tenaga (power source): Blasting machine dan AC-power line.


Kawat serangkaian (sirkuit wiring), terbagi dalam:

  • Legwire: Dua kawat sebagai satu sama detonator listrik, yang salah satunya ujungnya disambungkan dengan bridge wire yang ada dalam detonator. Isolasi legwire pada ujung lainnya terkelupas dan ke-2 kawat diikatkan satu pada lainnya atau diproteksi plastik shunt. Panjangnya bervariatif bergantung keperluan.
  • Connecting wire: Kawat yang memiliki isolasi, digunakan untuk meng-hubungkan "legwire" dengan "firing line". Connecting wire terbagi dalam kawat tunggal (kompak wire) tembaga dengan isolasi yang tahan pada air yakni 20 AWG atau yang semakin besar.

  • Firing line: Kawat yang dipakai untuk menyambungkan sumber tenaga listrik dengan serangkaian detonator yakni 14 AWG atau yang semakin besar.
  • Buswire: Kawat ekstensi dari firing line di mana masing-masing detonator (paralel sirkuit) atau masing-masing detonator dalam seri (paralel seri sirkuit) disambungkan. Buswire mempunyai ukuran (gauge) yang serupa dengan semua firing line.


Tipe Detonator

  1. Instantaneous detonator
  2. Terlambat detonator


Kelas Detonator


  • Instantaneous detonator
  • Milli-second detonator
  • Half-second detonator


Milli-second Didalamnya ada milli second terlambat element, berperan untuk tunda detonasi sesuai saat yang sudah ditetapkan. Waktu menunda (terlambat jeda) di antara tiap inter-val seri jangan melibihi 100 ms (0.1 detik).


Half yakni Didalamnya ada half second terlambat element. Waktu menunda (terlambat jeda) adalah 500 ms (0.5 detik).


Beberapa Istilah Pada Blasting Tambang

Ledakan (explosive) Pengembangan saat itu juga yang cepat dari gas jadi memiliki volume semakin besar dari mulanya disertai suara keras dan dampak mekanis yang menghancurkan.

Contoh:


  • Ø Bak bertekanan meletus
  • Ø Balon karet meledak


Persyaratan:


  • Tidak mengikutsertakan reaksi kimia
  • Transfer energi ke pergerakan massa (dampak mekanis)
  • Dibarengi panas dan bunyi
  • Deflagrasi Adalah proses kimia eksotermis di mana transmisi dari reaksi dekomposisi didasari pada konduktivitas termal (heat/thermal conductivity)
  • Sebagai peristiwa reaksi permukaan di mana reaksinya bertambah jadi peledakan dengan kecepatan rendah, yakni di antara 300-1000 m/s, ataupun lebih rendah dari kecep suara (subsonic)


Deflagrasi terjadi pada reaksi peledakan LOW EXPLOSIVE (black powder):

  • Potassium nitrat + charcoal + sulfur

20NaNO3 + 30C + 10S ® 6Na2CO3 + Na2SO4+ 3Na2S +14CO2 +10CO + 10N2

  • Sodium nitrat + charcoal + sulfur

20KNO3 + 30C + 10S ® 6K2CO3 + K2SO4+ 3K2S +14CO2 +10CO + 10N2


Detonasi Adalah proses kimia-fisika yang memiliki kecepatan reaksi tinggi sekali, hingga hasilkan gas dan temperature besar sekali yang semua membuat pengembangan style yang besar sekali juga. 


Kecepatan reaksi yang cepat sekali dan dengan diawali panas itu hasilkan gelombang penekanan kejut (shock compression wave) dan melepaskan energi dengan menjaga shock wave dan usai dengan pengembangan hasil reaksinya.


Contoh:


  • TNT meletus : C7H5N3O6 ® 1,75 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 5,25 C
  • ANFO meletus : 3 NH4NO3 + CH2 ® CO2 + 7 H2O + 3 N2
  • NG meletus : C3H5N3O9 ® 3 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 0,25 O2
  • NG + AN meletus : 2 C3H5N3O9 + NH4NO3 ® 6 CO2 + 7 H2O + 4 N4 + O2


Persyaratan:

  • Mengikutsertakan reaksi kimia
  • Oksigen untuk reaksi ada pada bahan tersebut (tanpa oksigen dari udara)
  • Handak bisa dipakai dalam lubang ledak
  • Reaksi ledakan tidak bisa dipadamkan
  • Reaksi cepat sekali (> Kecepatan suara » supersonic); contoh VoDANFO = 4500 m/s
  • Shock compression: memiliki daya dorong tinggi sekali, menyobek retakan yang telah ada awalnya
  • Shock wave: bahaya symphatetic detonation, tentukan safety distance
  • Ada ledakan (pergerakan massa, bunyi dan panas)


Bahan dan Formasi Bahan Peledak Kimia Pada Blasting Tambang

Nyaris seluruh bahan peledak komersil adalah kombinasi dari senyawa-senyawa yang memiliki kandungan 4 elemen dasar, yakni karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.


Ke senyawa dasar dipertambah beberapa unsur seperti sodium (Na), aluminium (Al), kalsium (Ca), dan lain-lain, yang ditujukan untuk mendapat dampak tertentu, misalkan untuk menambahkan tenaga peledakan.


Satu bahan peledak tidak selalu harus memiliki kandungan senyawa-senyawa eksplosive seperti nitrogliserin, nitrostarch, TNT, dan sebagainya, tapi yang terpenting adalah apa karakter masing-masing bahan itu pas untuk satu kombinasi.


Singkatnya jika dalam tiap proses peledakan dalam tambang, paramater yang perlu jadi perhatian yakni


  • kelengkapan alat, peralatan peledakan (ANFO, PTEN, Detonator, Nonel dan lain)
  • karakter-sifat bebatuan yang hendak di ledakkan (kekerasan, stuktur, rekahan, struktur, dan lain-lain)
  • yang tepenting adalah keselamatan dan keamanan beberapa karyawan di sekitar tempat peledakan

Tujuan Peledakan tambang

Tujuan dari peledakan blasting tambang adalah memperoleh bebatuan, atau mempermudah proses mining (penambangan). Hal ini wajib dipelajari dikarenakan dampak yang ditimbulkan dari peledakan blasting tambang sangat berpengaruh pada lingkugan ekosistem sekitar.


Demikian artikel mengenai "Blasting Tambang Adalah". Semoga artikelnya bemanfaat, terimakasih telah berkunjung ke bacahape.com, salam sukses selalu.


Tags: blasting adalah, blasting tambang batubara, gaji blasting tambang, blasting machine, materi teknik peledakan, proses peledakan tambang